Chapter 1

Translator : Sagari Editor : Sagari Proofreader : Sagari

Arc 1 - tahun kedelapan dari Era Eiroku, Pertemuan yang ditakdirkan dengan Tuan Nobunaga.

Tahun 1565, Pertengahan Maret

Betapa bahagianya aku jika bertemu dengan seorang tokoh sejarah. Hanya bocah saja yang akan memimpikan hal tersebut, sebuah mimpi yang sangat mustahil untuk terjadi. Dan tentu saja hal itu tidak akan terjadi padaku, aku hanya bisa ber-halu "Hanya-jika" saja.

Ketika waktu halu tersebut, aku akan menulis berbagai macam hal pada buku catatanku sampai aku puas.

Namun dari perspektif masyarakat, buku catatan itu akan terlihat penuh dengan delusi gila.

Tapi, Mulai hari ini, buku catatan tersebut tidak perlu.

Karena---

"Hey kamu, Siapa kamu ?" [suara tak dikenal]

Aku tiba - tiba melakukan perjalanan waktu.

aa... apa yang terjadi ... ?!

Gadis itu meninjau keadaan sekitarnya dan berusaha melihat dengan teliti siapa orang yang berada di depannya.

(coba kuingat - ingat, aku yakin kalau aku sedang membantu kakekku diladang; aku sedang mengumpulkan tanaman yang sudah masak, dan kemudian aku menabur bibit baru.. setelah itu, ketika aku sedang membawa pulang Nitsuke nenek, kakak perempuanku memanggilku..)[1]

Setelah mencoba mengingat apa saja yang telah dia lakukan, dia masih belum menemukan alasan kenapa dia tiba - tiba melakukan perjalanan waktu. Tapi konsep sulit seperti perjalanan waktu jelas tidak dapat dipahami.

(Kemudian ketika aku membawa buku bertema militer kakakku, aku memutuskan untuk mengambil jalan pintas karena bukunya itu berat. Jadi aku lewat jalan tikus yang mengarah ke belakang rumah...)

Gadis itu melihat sekelilingnya. Entah itu ke kanan atau ke kiri, atau arah manapun, hanya ada hutan lebat yang terlihat. Bukan hanya itu, pohon-pohon yang tumbuh di dekat rumahnya berasal dari spesies yang sama sekali berbeda.

"Berhenti membuang waktuku."[suara tak dikenal]

Kepanikan mulai menyerang seluruh tubuhnya, tapi dia berhasil tenang berkat suara keras dari atasnya.

Ketika dia dengan takut-takut menoleh ke arah sumber suara, seorang pria yang kelihatannya berusia sekitar 30 tahun memanggilnya; dengan urat menonjol didahinya.

"Aku bertanya sekali lagi. Kamu, siapa namamu ?" [Pria]

Pria itu meletakkan tangannya di gagang pedangnya. Pada saat itu, dia menyadari siapa orang ini. Seseorang yang tidak seharusnya dia temui; namanya adalah...

"Oda Kazusanosuke Saburo Taira Ason Nobunaga……"[2]

Dan saat itu juga terdengar suara katana ditarik dari sarungnya dan ditebaskan. Gadis itu langsung merasakan bahaya, fokus dengan semua tekadnya, dia langsung melompat ke samping.

"Kamu... aku telah memutuskan untuk mengambil nyawamu!!" [Nobunaga]

Pria yang menebasku menyatakan itu dengan urat biru yang masih muncul di dahinya. Niatnya sangat jelas, jika diberi kesempatan, dia akan membunuhku tanpa keraguan.

(Hiee--- !! Bicara soal Sengoku Era, aku seharusnya tidak menyebutkan nama akhir bangsawan!)

Pada Era Sengoku, nama dari kelas Daimyo sangat berbeda dari perspektif orang jepang modern. Sebagai contoh, Nama resmi Oda Nobunaga adalah Oda Kazusanosuke, keturunan dari Taira no Ason, Nobunaga. Faktanya, nama Oda selain digunakan sebagai nama belakang juga sebagai nama keluarga bangsawan, dan setiap orang yang lahir sebagai Oda akan menjadi bagian dari keluarga bangsawan itu, bukan nama belakang. Sedangkan Kazusanosuke, ini hanya nama alias yang diproklamirkan sendiri untuk digunakan sebagai nama publik. Saburo digunakan untuk merujuk pada anak senior dalam garis keturunan keluarga, dan para orang tua biasanya akan memanggil anak tertua mereka dengan sebutan Saburo. Nama modern jepang mempunyai hubungan yang dekat dengan penggunaan Saburo. Taira adalah nama klan samurai yang sangat kuat, garis keturunan yang agung, dan Nobunaga sering menggunakannya -tanpa permisi- untuk meningkatkan martabatnya. Ason lebih ke gelar daripada nama, yang menunjukan pemiliknya mempunyai hubungan dengan kekaisaran.

Dan terakhir. Nobunaga adalah nama asli pria itu. Apa yang disebut nama "asli" memiliki arti lain yang tersembunyi di Era Sengoku. Nama ini dikenal sebagai "nama yang dibenci". Nama asli seseorang sangat mencerminkan personality dan sifat mereka. Maka dari itu, bisa di bilang sopan jika tidak menunjuk seseorang dengan nama asli mereka.

Tidak peduli bagaimana kalian melihatnya, gadis ini telah melanggar tabu yang serius saat ini. Yap, dia kurang ajar dengan orang lain sampai batas tertingginya.

"aku, aku, aku minta maaf-! Kazusanosuke-sama! Tolong! tolong maafkan diriku----!!!" [Gadis]

Cara yang tepat untuk menyebut orang lain, dalam kasus pria muda, adalah memanggil mereka dengan nama posisi mereka sebagai gelar kehormatan.

Pada Drama, Manga dan Anime, Hideyoshi selalu memanggil orang ini dengan "Nobunaga-sama!" tapi nyatanya, jika hal tersebut terjadi, Hideyoshi (atau siapapun yang menyebut "nama asli") akan dihajar habis - habisan saat itu juga. Ada sedikit kasus dimana nama aslinya dapat digunakan dengan baik, saat seperti atasannya memanggilnya, atau dalam dokumen resmi kekaisaran. Namun pada dokumen tersebut, namanya sebenarnya ditulis sebagai [Taira Ason Nobunaga], untuk merujuk hubungannya dengan kekaisaran.

"...Biasanya, aku akan langsung membunuhmu, namun, aku bingung dengan pakaian anehmu. Untuk yang ketiga kalinya sebutkan namamu."[Nobunaga]

Nobunaga menyarungkan kembali katananya, nadinya hampir meledak karena marah. Gadis itu tentu saja menyadari kalau kesalahan dia selanjutnya akan menyebabkan "akhir yang buruk", dengan kata lain, dia akan mati.

Dengan bibir gemetar, gadis itu berkata...

“Shizuko… Ayanokouji Shizuko” [Shizuko]

-----

Shizuko memberikan namanya sambil melakukan dogeza.

Nobunaga merenungkan hal aneh ini... Shizuko.

(penampilan yang aneh. Aku belum pernah melihat pakaian aneh seperti itu... apakah mungkin dia dari Nanban ?)[3]

Tidak diketahui apakah dia kawan atau lawan, tapi dia tentu saja sangat bodoh untuk menjadi seorang mata - mata. Dia tadi ketakuan, dan gerakannya cukup mudah untuk diatasi juga.

(... orang Nanban mempunyai kemampuan yang unik. Jika aku memainkan kartuku dengan benar...)

"Shizuko kah ?... dimana tanah airmu ?" [Nobunaga]

"err, tanah air? oh, maksud anda adalah tempat lahir ? ummm... aku dari kota Tokyo" [Shizuko]

"Tokyo-to?"[4]

Orang ini mempunyai nama dan pakaian yang tidak diketahui. Dari yang Nobunaga pahami, dia mengasumsikan kalau Shizuko adalah orang Nanban. Jika hal itu memang benar, maka akan sangat berharga untuk membiarkannya tetap hidup dan mengeksploitasi pengetahuannya daripada membunuhnya karena ketidaksopanannya.

"Nama yang aneh. Baiklah, diskusi kita cukup sampai sini, aku akan melanjutkan perjalananku" [Nobunaga]

"eh?"

Namun, Shizuko yang berjiwa lemah lembut yang dengan patuh mengikuti di belakangnya tidak menyadari rencana Nobunaga sama sekali. Dari sudut pandang orang luar, Shizuko tidak memiliki tempat miliknya.

Tidak wajar seorang mata-mata sangat bodoh begini.

"Apakah kamu tidak dengar ? aku menyuruhmu untuk minggir. Aku akan kembali ke kastil."[Nobunaga]

"ummm... maaf kan aku !" [Shizuko]

kecuali dia berada di bawah perlindungan seseorang yang kuat, Shizuko pasti akan binasa di Era perang ini. Untungnya, dia pasti mengetahui situasiinya saat ini, dan dia akan memohon perlindunganku, pikir Nobunaga.

"ummm.. mohon maaf jika ini tiba - tiba, tapi apakah aku bisa ikut dengan anda ?" [Shizuko]

"Tentu saja tidak." [Nobunaga]

"GAN!" (SFX untuk kaget)

"Kenapa kau harus mengijinkan seseorang yang mencurigakan sepertimu ke dalam kastilku ?" [Nobunaga]

"Err, umm, um..." [Shizuko]

Shizuko sangat gugup memeikirkan apa yang bisa dia berikan kepada orang hebat ini. Nobunaga, yang memperhatikan keresahan Shizuko, melengkungkan bibirnya menjadi senyuman tipis.

(aku akan mendapatkan teknologi Nanban dari gadis ini. Dengan menggunakannya aku akan membuat negara yang dapat menjadi rival dunia.)

"Ah!, ya,,ya! Benar juga. Aku berpengalaman di pertanian... aku dapat membantu anda di area itu!" [Shizuko]

"Ho~u, Tanaman huh ?" [Nobunaga]

(Proposal yang tidak buruk. Aku tidak terlalu tertarik dengan hidangan meja makanku, tapi meningkatkan produksi makanan wilayahku akan meningkatkan keuangan. Faktanya, memastikan rakyat jelata memiliki cukup makanan untuk menghindari pemberontakan petani.)

Ketika Era Sengoku, berbagai bentuk pemberontakan petani dikatakan menjadi sumber kekhawatiran seorang penguasa. Jika petani memberontak, maka produktifias wilayah akan turun drastis. Dengan kata lain, jumlah upeti yag dapat dikumpulkan juga akan berkurang.

"Baiklah. Gunakan kemampuanmu itu hanya untukku seorang. Saat ketika kamu tidak lagi mengabdi padaku saat itulah kamu akan binasa. Jangan lupakan itu." [Nobunaga]

"Ba-Baik!!" [Shizuko]

Perkataan Nobunaga memiliki arti yang berat. Singkatnya, jika kamu menghianatiku, aku akan membunuhmu. Jika kamu membuat kesalahan, aku juga akan membunuhmu.

Pikiran Shizuko sibuk mencoba untuk memahami situasinya, dan tidak menyadari besarnya sebenarnya dari keadaannya.

(Hari ini terbukti cukup berbuah manis. Aku mendapatkan beberapa Nanban teknologi. Masalahnya adalah bagaimana membujuk Saru kalau ini akan sangat berharga. [5]

-----

Shizuko mengikuti Nobunaga dibelakang sambil membawa tasnya. Tentu saja, dia berjalan kaku. Dia tidak bisa menunggang kuda, jadi dia harus bertahan dengan susah payah melewati hutan.

(Buku kakakku... aku ingin sekali membuangnya, tapi jika aku melakukannya, dia akan membunuhku ketika aku sampai rumah...)

Kakakku memanggilku dan menyuruhku untuk membeli buku dengan nada memerintah. Dia ingin "Katalog Senjata Kuno hingga Modern". Kakakku yang maniac militer telah membeli dua buku, tapi katalog ini juga ada di tasku.

(...aku juga mempunyai beberapa benih dari kakek. AH! jika aku menggunakannya untuk Nobunaga...)

Sejarahnya, Nobunaga dikenal sebagai orang pemarah. Jika kamu membuat kesalahan, kamu akan dipotong saat itu juga. Disisi lain dia mempunyai ide inovasi yang bahkan dikatakan "kafir" oleh daimyo lain di Era Sengoku. Tertarik dengan hal aneh dan tidak diketahui, dia cukup penasaran untuk mengamatinya.

(Jika aku tidak salah, Kentang mulai dibudidayakan di Kagoshima di Periode Edo... karena itu, kentang akan menjadi "suatu yang tidak diketahui" oleh Nobunaga) [6]

Sambil mengatur tasnya, Shizuko mulai dengan tenang mengatur barang - barang yang dia miliki saat ini, sehingga dapat digunakan sebagai sumber daa yang tepat.

(Coba kita lihat, aku punya pumpkin, jagung manis, tomat, Komatsuna, bawang merah, dan bahkan biji tebu dari kakek. Dan juga aku punya tiga buah kentang yang telah masak dari panen tadi, beberapa tipe coklat dan permen buah dari toko... ok!!)[7]

Aku bisa melakukannya, pikir Shizuko. Kentang dapat direndam dalam air dan benihnya akan muncul ke permukaan dan siap ditanam. Area yang memiliki abu vulkanik memiliki vitalitas yang kuat di dala tanah, dan merupakan tempat yang tepat untuk menanam tanaman. Hanya saja Shizuko tidak tahu dia akan menuju Area Nobunaga yang mana. Antara Propinsi Mino atau Owari.

(Propinsi Owari berada di dekat dimana modern Toll Tokaido berada, berada disebelah barat prefecture Aichi. Iklimnya sangat cocok untuk tanaman; dan labu, tomat, komatsuna tidak butuh banyak nutrisi dan bisa menghasilkan panen yang besar. Jagung manis hanya butuh air untuk tumbuh, tapi apakah ini bisa tumbuh? and tidak jelas kapan gula di import ke Jepang, jadi mendapatkan supply yang mudah dari tebu merupakan hal yang bagus.)

Warna yang indahdari tomat dan jagung, hasil panen yang banyak dari kentang, labu dan juga tebu. Tanaman ini semua merupakan "suatu yang tidak diketahui" oleh Nobunaga. Bahkan Barat (Nanban) belum cukup mengerti juga.

(Tidak seperti tanaman yang sudah diketahui pada era ini, sayuran itu terbuat dari science modern. Teknik baru apapun dalam pertanian akan sangat berharga pada era ini)

Pengetahuan dan nalar Shizuko sangat berbeda dengan apa yang ada di Era Nobunaga. Tentu saja, inilah yang menjadi alasan kenapa Nobunaga mau mengeksploitasinya. Tapi hanya ada satu masalah.

(Perempuan pada era ini tidak memiliki banyak hak ... kan ? )

Di Era Sengoku Pendapat wanita tidak ada nilainya. Jadi, suatu hal Seperti pernikahan politik sudah sangat umum; pernikahan berdasarkan pilihan adalah sebuah dongen pada era ini.

(Jika aku ingin hidup, aku tidak bisa mengecewakan Nobunaga. Namun, jika aku terlalu mencolok dan mendapatkan penghargaan besar, pengikutnya yang lain akan mengawasiku; aku juga tidak mau hal itu. I-Ini akan beratttt~~~!! )

Penting untuk membuat Nobunaga berpikir, "Dia terlalu berharga untuk dibiarkan berkeliaran dengan bebas." Namun, jika Nobunaga menjadi terlalu tertarik padanya, itu hanya akan membuat marah bawahannya yang lain. Harus ada keseimbangan yang sempurna.

(kakakku pernah berkata"Ada dua hal yang menjadi musuh asli bagi prajurit, Penyakit dan kelaparan" jadi, sebisa mungkin, aku ingin meningkatkan situasi makanan.

Alih-alih menggunakan prajurit yang luar biasa untuk mendapatkan prestasi di medan perang, jika aku bisa meningkatkan kekuatan semua prajurit, dia mungkin tidak akan kecewa.

(aku tidak yakin bagaimana caraku bisa kembali ke duniaku. Tapi, apapun yang terjadi aku akan bertahan hidup.

Mau bagaimana lagi, pikir Shizuko sambil menggenggam tanganya erat-erat. Dia harus selamat dari Era Sengoku ini dan menemukan cara untuk kembali ke masanya sendiri.

-----

Footnotes :

  • Nitsuke: Ikan direbus dalam kaldu dashi manis, terkadang dengan miso ↩
  • Kazusanosuke adalah nama pemberian. Taira adalah nama klan, jadi gelar klan. Oda Clan pada masa Oda Nobunaga (1534-1582) di klaim sebagai keturunan dari Taira, oleh Taira no Chikazane, cucu dari Taira no Shigemori (1138-1179)Ason adalah gelar prestisius(dibawah delapan kabane system) awalnya diberikan pada periode Nara dari sejarah Jepang, pada pangeran yang telah direduksi menjadi orang biasa. Ason juga merukapakan gelar. ↩
  • Barat Eropa(terutama Spanyol dan Portugal, koloni mereka di Sout-East Asian, dan barang serta orang - orang mereka datang ke Jepang via koloni.↩
  • Tokyo pada saat itu belum terbentuk, jadi orang jepang saat itu tidak mengetahui apa tokyo itu. untuk info aja, kanji untuk Tokyo Metropolitan terbaca sebagai Tokyo-to dan asli.↩
  • Saru(monyet) adalah panggilan Hashiba Hideyoshi↩
  • Kagoshima adalah nama tempat. Era Edo atau Era Tokugawa, adalah divisi dari sejarah Jepang ketika diperintah oleh shogun yang berasal dari keluarga Tokugawa, berjalan dari 1603 - 1868. Mempunyai karakteristik tatanan sosial yang ketat, kebijakan luar negeri isolasionis, dan peningkatan perlindungan lingkungan serta penciptaan dan penikmatan seni dan budaya secara populer, Masyarakat Jepang selama periode ini dikendalikan oleh Keshogunan Tookugawa da 300 daimyo regional negara itu. ↩
  • Komatsuna adalah salah satu tipe sayuran, varian dari lobak. tumbuh dengan mudah di Jepang dan Taiwan; namanya dari Japaneese komatsuna. juga dikenal dengan Japanese Mustard Spinach dan biasanya ditumis, acar, direbus dan ditambahkan ke sup atau digunakan dalam salad. Sumber kalsium yang sangat baik. Dan juga digunakan sebagai pakan ternak di beberapa negara Asia. ↩
[Table of Content] [Next Chapter]

Comments

Popular posts from this blog

Chapter 1: Mulai hari ini dan seterusnya, aku adalah pangeran kerajaan